Berolahraga sangat penting untuk menjaga kebugaran tubuh. Karena olahraga sangat menguras energi, maka kita membutuhkan pakaian khusus agar tetap nyaman dan aman. Salah satu jenis pakaian olahraga yang dapat digunakan pada hampir semua jenis olahraga adalah celana training. Kira-kira apa saja bahan celana training yang terbaik? Yuk disimak artikel ini
Celana Training Adalah …
Dalam bahasa asing, celana training dikenal dengan sebutan track pants atau sweat pants. Celana ini dirancang dengan potongan cukup longgar untuk memudahkan penggunanya bergerak.
Pada bagian pinggang terdapat karet atau tali serut dengan maksud agar lebih mudah disetel sesuai ukuran pinggang masing-masing pengguna. Khusus untuk pola kakinya ada yang didesain lurus seperti pipa, ada pula yang dilengkapi dengan karet di pergelangan kaki. Maka dari itu pemilihan bahan celana trainig juga sangat penting perannya
Mulanya, celana training dibuat sebagai pakaian olahraga. Namun karena celana training termasuk celana yang super nyaman saat dikenakan dan bersifat casual, maka penggunaannya tak lagi sebatas untuk berolahraga. Melainkan untuk berbagai kegiatan santai seperti jalan-jalan atau nongkrong bersama teman-teman di kafe.
Bahan Celana Training Yang Paling Layak Digunakan
Letak kenyamanan dari celana training tidak terlepas dari:
- Bahan/kain yang digunakan.
- Pola potongan/cutting.
Mengenai bahan kain, tentunya ada banyak sekali jenis bahan yang biasa digunakan konveksi dalam pembuatan pakaian. Namun khusus untuk celana training ada 10 jenis bahan kain yang paling direkomendasikan, yakni:
-
Kain Micro
Kain micro diidentifikasikan sebagai kain yang terbuat dari benang polyester. Terdiri atas beberapa jenis di antaranya kain microfiber, micro bintik, micro despo, dan micro ripstore.
Perbedaan paling mendasar antara keempat jenis tersebut terletak pada ketebalan kain, tingkat kelenturan, dan tingkat kelembutannya masing-masing. Namun secara garis besar semuanya dapat dinyatakan lembut. Di samping itu ada pula beberapa keunggulan lain kain micro yang sulit kita temukan pada kain jenis lain:
Alur dan kerapatan seratnya teratur dan cukup rapat sehingga menjadikan kain ini kuat dan tahan dicuci berkali-kali.
- Permukaan kain terasa halus karena kain ini tersusun atas serat micro yang cenderung tipis namun kokoh.
- Untuk pemakaian jangka panjang, kain micro tidak lekas berbulu atau berserabut. Menjamin pengguna yang memiliki riwayat penyakit asthma atau alergi terhadap bulu-bulu halus tetap bisa nyaman kala menggunakannya.
- Tidak membutuhkan perlakuan khusus. Kain ini sangat mudah dibersihkan apabila terkena noda. Dapat pula dicuci menggunakan mesin cuci. Proses pengeringan pun tidak terlalu boros waktu.
- Sifat kainnya tidak mudah kusut. Celana training berbahan kain micro akan sangat menguntungkan Anda yang malas menyetrika pakaian setelah dicuci.
-
Kain Despo
Kain despo termasuk dalam turunan kain micro. Dibandingkan 3 jenis turunan kain micro lainnya, kain despo inilah yang lebih sering dan dianggap paling ideal untuk bahan celana training. Sebab selain unggul dari segi teksturnya yang lembut dan lentur, kain despo juga bersifat breathable.
Hal tersebut tidak terlepas lapisan membrane serta kerapatan serat yang baik agar sirkulasi udara tetap terjaga.
Kain despo sendiri terbagi lagi atas dua pilihan:
-
Despo Streetch
Sesuai namanya, kain ini dapat dikenali dari elastisitasnya yang cukup tinggi. Dilengkapi dengan lapisan latek yang memungkinkan celana training dari bahan ini bisa melar mengikuti bentuk tubuh penggunanya. Banyak kita temukan pada celana-celana training untuk aerobic dan yoga.
-
Despo MG
Kebalikan dari despo streetch, kain despo MG sama sekali tidak bisa dikatakan lentur. Akan tetapi tidak juga terlalu kaku. Kain ini berciri khas licin dan mengkilap sebagaimana parasut. Punya sifat windbreaker (penahan angin) yang mantap. Paling pas dimanfaatkan untuk celana training jogging, bersepeda , dan jalan santai.
-
Kain Serena
Jenis bahan kain celana training terbaik berikutnya jatuh pada kain serena. Kain serena terbuat dengan sedikit campuran polymer sintetis sejenis nilon yang menjadikannya agak lentur.
Permukaan kainnya mengkilap namun terasa bertekstur. Dari segi harga bahan serena tidak terlalu mencekik, namun kenyamanannya tetap layak dibanggakan.
-
Kain Lotto
Dalam ranah tekstil, kain lotto termasuk dalam kategori kain bermutu. Value kain ini tak terlepas dari sejumlah keutamaan yang dimilikinya, antara lain:
- Tekstur kainnya halus dan cenderung lemas. Bobot kainnya juga tidak terlalu berat.
- Elastisitasnya terjamin karena ada kombinasi bahan polyester dalam pembuatan kain lotto.
- Walau lembut, namun tidak gampang kusut untuk pemakaian dalam waktu lama.
- Warna tidak mudah luntur. Jadi sesering mungkin pun digunakan tampilannya akan tetap terlihat seperti baru.
Baca Juga : Sejarah Sablon
-
Kain Diadora
Nama Diodora tentu sering terbaca oleh kita pada produk-produk sport seperti seragam olahraga, sepatu, dan sebagainya. Kain diadora memang kerap dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan pakaian olahraga, begitu pula celana training.
Selain mengandalkan kelembutannya, kain ini juga tampak mewah karena permukaannya mengkilap. Apalagi bila beradu dengan sinar matahari atau pacaran lampu terang.
Hanya saja, kain ini agak terasa hangat di kulit dikarenakan lapisan bagian bawah kain terdapat bulu-bulu halus. Daya serapnya juga terbilang rendah. Sehingga celana training berbahan kain Diadora lebih cocok dikenakan saat musim hujan/dingin ketimbang musim panas.
-
Kain Adidas
Dari karakteristiknya, kita pasti setuju bahwa jenis kain yang satu ini unggul. Adapun karakteristik yang dimaksud, yakni:
- Cukup tebal dan terasa empuk seperti handuk bayi.
- Permukaan kainnya halus dan tidak berbulu sama sekali.
- Daya serapnya tinggi. Ideal menyerap keringat saat berolahraga.
-
Kain Spandex
Dalam bidang pembuatan pakaian olahraga, spandek adalah satu dari sekian banyak jenis bahan kain yang sering digunakan. Sebabnya, spandek terbuat dari bahan polimer sintetis atau nylon yang elastisitasnya sangat tinggi.
Elastisitas tersebut menjadikan segala model pakaian olahraga yang menggunakan bahan ini mampu merenggang mengikuti bentuk dan gerak tubuh dan lekas kembali pada bentuk semula, tak terkecuali pada celana training.
Mutu ketahanannya bandel alias tidak mudah rusak. Namun, agak terasa panas jika digunakan terlalu lama.
-
Kain Drift
Sulit untuk mengesampingkan kain drift dalam pembuatan pakaian olahraga begitu pula halnya celana training. Alasannya:
- Ketebalan kainnya pas; tidak terlalu tipis dan tidak pula terlalu tebal.
- Memiliki pori-pori kain yang memadai sehingga aliran udara yang masuk lancar dan pengguna akan merasa adem selama pemakaian.
- Tidak mudah kusut.
- Kuat, tidak membutuhkan perlakuan khusus dalam pencucian dan pengeringan
- Warna tidak mudah luntur.
-
Kain Baby Terry
Tak hanya dapat dimanfaatkan untuk pembuatan baju hangat, kain baby terry juga direkomendasikan untuk celana training. Kain yang satu ini memiliki karakteristik tebal dengan bulu-bulu halus pada bagian dalam. Walau demikian, teksturnya mengingatkan kita pada selimut bayi: empuk dan halus.
Baby Terry sangat nyaman bersentuhan dengan kulit dan mudah menyerap keringat. Jadi pas dikenakan dalam kondisi panas maupun dingin. Kelemahannya, butuh waktu agak lama untuk proses pengeringan sehabis dicuci.
-
Kain Paragon
Kain paragon masih keluarga besar polyester. Hanya saja tingkat elastisitasnya tidak seberapa tinggi, namun memiliki permukaan kain yang halus dan lembut seperti kapas. Tampilannya juga tampak mengkilap dengan salur teratur.
Tetapi sama halnya dengan spandek, kain paragon agak susah menyerap keringat karena kerapatan seratnya sangat padat. Walau demikian, jenis kain yang satu ini tetap ramai peminat terutama untuk celana training maupun jaket olahraga.
Dari sepuluh jenis bahan kain celana training di atas dapat kita simpulkan bahwa tiap kain tidak mungkin sempurna 100%. Di luar point plus yang dimilikinya, pastilah ada sisi negatifnya juga. Tinggal sesuaikan dengan model kenyamanan seperti apa yang kita harapkan dari sebuah celana training. Selamat memilih.