Seperti Apa Fungsi Screen Sablon Manual? Begini Sistem Kerjanya!

Pilihan metode cetak screen sablon masih diandalkan saat ini. Padahal sudah ada solusi digital mudah dan praktis, lho.Apalagi teknik manual butuh ketepatan langkah kerja. Semisal proses cetak tidak bisa dilakukan tanpa memiliki alat screen. Begitu juga butuh keterampilan tangan penyablon ketika memakai benda tersebut.

Lantas, mengapa pekerja sablon masih tertarik memilih screen manual ketimbang digital? Tentu sudah dipertimbangkan keuntungan maupun kelemahan sistem kerjanya. Bagi pemula dapat menentukan metode yang dirasa sesuai kemampuan.

Jika ingin mengejar waktu cepat maka transfer digital boleh jadi pilihan. Cukup memfungsikan komputer, printer berisi tinta, serta lembaran kertas. Sebaliknya bila waktu fleksibel sehingga cetakan bisa sekaligus banyak sebaiknya pilihlah sablon manual.

Bila dikerjakan manual memang tersimpan keuntungan tersendiri. Meski peralatan sederhana tetapi biaya produksi relatif kecil. Tidak perlu memiliki alat cetak digital seumpama berniat menghemat modal. Apalagi jumlah orderan produk malah tercapai secara massal. Sehingga kisaran harga bisa jadi terjangkau bagi pemesan minimal order.

Jenis Perlengkapan Screen Saring

Nah, selagi merencanakan jadwal dan sistem kerja, jangan lupa mengecek alat-alat manualnya. Terutama fungsi layar screen sablon sebagai alat pencetak di atas media kaos.

Proses cetak saring memerlukan alat berupa screen layar penyaring. Bentuk screen seperti frame foto persegi empat dengan tepian kayu berukuran antara 30 x 40 cm ataupun 20 x 30 cm. Selain kayu bisa juga memakai materi aluminium. Sedangkan bagian terpenting adalah kain gasa berpori-pori yang menjadi layar di seluruh sudut frame tersebut.

  • Kain Gasa Screen

Kain jaring atau gasa berpori terbuat dari nylon, sutra, maupun polyester. Fungsinya penyaring tinta supaya bentuk tulisan ataupun motif gambar bisa dipindah ke atas bahan sablon.

Bagaimana kerapatan lubang pori-pori kain gasa selalu menjadi perhatian khusus. Semisal dari kode huruf serta angka yang tercantum seperti petunjuk berikut.

  • Pengertian T singkatan dari Thick merupakan jumlah jalinan benang atau anyaman kain screen yang dijahit setiap 1 cm.
  • Apabila kisaran angka semakin besar, berarti pori-pori gasa screen makin rapat, contohnya ukuran screen T120.
  • Sedangkan makin kecil angka, berarti pori-pori kain makin besar, hingga semakin banyak tinta dikeluarkan, seperti screen T48.

Dari tingkat kerapatan berbeda-beda ditentukan seberapa lapisan tinta tebal dan tipis yang berhasil tersaring. Pilihan tinta dengan kekentalan tinggi bisa jadi mampet pada kain screen halus. Dikarenakan itulah diperlukan screen yang lebih kasar teksturnya.

Semua hal ini menunjukkan jikalau kain gasa, kualitas daya serap tinta, serta jenis bahan sablonan. Belum lagi ketepatan memilih screen layar sesuai keperluan menyablon. Apakah cocok dipakai pada benda padat maupun kain pakaian.

Jadi, sebelum mulai bekerja, persiapkan screen gasa berukuran tepat guna, meja sablon, dan alat rakel sebagai penggesut.

  • Kode Screen Sablon Kaos

Dalam pekerjaan sablon kaos manual paling sering digunakan layar screen diantara ukuran 48T, 54T, 61T, 65T, dan 77T. Perbedaan angka inilah tanda kerapatan pori-pori halus yang dimiliki benang kain gasa tertentu. Berbeda pula fungsi pada benda padat seperti gelas, kayu, plastik, handuk, stiker, dan sebagainya.

  • T62, T77, T90: Penyablonan kaos. Pori-pori kain T62 – T77 masih relatif besar. Sedangkan T90 untuk desain kecil dan sehalus sutra.
  • T36, T48, T55: Penyablonan handuk atau selimut. Memiliki tekstur kasar dan berpori-pori besar.
  • T120: Penyablonan kayu, karton, kulit.
  • T150, T165: Penyablonan kertas, plastik, sticker.

Tentunya berbagai benda yang hendak disablon memiliki jenis dan sifat berbeda. Oleh sebab itulah, perlu dicermati manakah ukuran kerapatan kain screen. Termasuk pemakaian tinta yang paling sesuai model bahan utama.

Langkah-langkah Teknik Sablon

  1. Persiapan Perangkat Kerja

  • Bahan Kain Sablon
  • Meja Sablon
  • Rakel

Berupa penggerus zat warna dari screen ke permukaan kain atau bahan sablon yang siap dicetak. Alat ini terbuat dari kayu dengan bagian ujung berbahan karet.

  • Heat Gun dan Heat Press

Mempercepat pengeringan tinta sablon.

  1. Perancangan Desain

Tahap memvisualisasikan ide-ide desain sesuai kreativitas pribadi ataupun menurut permintaan pemesan produk.

  1. Pemindahan Design Pada Screen (Afdruk)

  • Teknik mengubah desain tulisan ataupun gambar menjadi sebuah klise film yang siap untuk dicetak menurut pilihan warna. Prosesnya melalui screen yang telah dioles campuran obat afdruk secara tipis dan merata.
  • Poleskan obat afdruk dengan penggaris mika mulai dari bagian dalam kain screen sampai lapisan luar dan berulang kali hingga menutup permukaan kain gasa. Setelah itu biarkan kering selama beberapa saat.
  • Pasangkan film sablon di bagian luar dari layar screen.
  • Setelah terpasang lanjutkan dengan metode penyinaran memakai cahaya lampu ataupun sinar matahari.
  1. Persiapan Alat Cetak Utama

  • Tinta
  • Layar Screen Gasa
  1. Teknik Cetak Perakelan

Proses mentransfer tinta ke permukaan media sablon melalui hantaran kain saring screen. Terdapat dua cara menggesut dengan karet rakel antara lain gesut dorong atau ditarik atas-bawah secara merata. Jika proses gesut berjalan lancar maka bisa dihasilkan cetak sablon yang tepat sesuai rencana.

  1. Teknis Pengeringan

Proses pengeringan media bahan sablon yang sudah selesai dikerjakan. Bisa dilakukan melalui metode Heat Press.

  1. Pencucian Screen

Pada langkah terakhir ini segera bersihkan desain warna pada peralatan screen. Agar screen gasa dapat digunakan kembali pada pekerjaan berikutnya.

Demikian tadi proses kerja sablon manual menggunakan screen sablon serta perlengkapan lain yang dibutuhkan. Setiap langkah memang harus dilakukan secara detail dan cermat. Namun tentunya sangat menguntungkan apabila seluruh prosesnya berhasil dikerjakan sebaik mungkin. Semoga bermanfaat!

× 𝗛𝘂𝗯𝘂𝗻𝗴𝗶 𝗞𝗮𝗺𝗶.